Selasa, 17 Februari 2009

keikhlasan = ketenangan


Keikhlasan. Satu kata yang mengingatkan gue sama hadits pertama dalam kumpulan Hadits Arba’in. Emmm, apa itu hadits arba’in? Hadits arba’in itu 40 hadits pokok yang harus dipahami seorang muslim ;)

Sebenernya hadits pertama ini membahas tentang niat. Gini bunyinya ::

Dari Amiril Mu’minin Abi Hafsh Umar bin Khattab r.a telah berkata, “Aku telah mendengar Rasulullah s.a.w bersabda, “Bahwasanya segala amal perbuatan tergantung pada niat dan bahwasanya bagi tiap-tiap orang tergantung apa yang ia niatkan. Maka barangsiapa yang hijrahnya menuju (keridloan) Allah dan RasulNya, maka hijrahnya itu ke arah (keridloan) Allah dan RasulNya. Barangsiapa yang hijrahnya itu karena dunia (harta atau kemegahan dunia), atau karena seorang wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya itu ke arah yang ditujunya.”” (H.R. Bukhari)

Walaupun tentang niat tapi bagi gue niat itu sangat erat korelasinya sama keikhlasan. Betul tidak? Gue mau tanya, menurut teman-teman, bagaimana sih ikhlas itu? Kalo masalah definisi sih yhaa semua orang juga tau tapi bagaimana untuk menjadi seseorang yang penuh dengan keikhlasan, orang alim sekaliber ulama pun amat sangat sulit mengaplikasikannya. Iyaa gag? Nah itu dya, karena keikhlasan itu sangatlah abstrak jadi untuk menjawab pertanyaan seperti itu pun kita geleng-geleng juga.

Just FYI, tadi gue ikut kajian gitu terus ngebahas ttg ikhlas. Jadi ternyata keikhlasan itu emang amalan yang paling rahasia. Malaikat dan syaitan pun ga bisa menilai apakah amalan yang sudah kita kerjakan itu ikhlas apa tidak. Buktinya?! Buktinya adalah setiap amal yang kita lakukan pasti dicatat sama malaikat dan digodain terus sama syaitan. Apa hubungannya?

Gini, kalo misalnya sang malaikat dan si syaitan itu tau mana amal yang ikhlas kita kerjakan, yhaa malaikat ngapain cape-cape nulis semua, kenapa gag yg ikhlas aja? Ngapain syaitan cape-cape godain kita tanpa henti padahal kalo tau mereka pasti godain saat kita beramal dgn ikhlas aja, yg ga ikhlas mah tanpa digodain juga udah ga ada nlai kebaikannya.

Jadiiii… keiklhasan itu adanya di hati dan hanya Allah dan kita saja yang tau apakah niat kita ikhlas atau gag. Ehm.

Keikhlasan. Satu hal yang cukup abstrak buat gue makanya amat sulit dikendalikan. Fatalnya adalah ketika kita ga ikhlas niat karena Allah, yhaa amalan kita akan tertuju kepada selain Allah seperti yang udah hadits tadi bilang ke kita. Apa artinya? Akan tercipta syirik-syirik kecil atau biasa kita sebut dengan kata riya’.

Astagfirullahal’adziem. Naudzubillah banget dehh. Karena apa yang kita lakukan selama ini akan percuma dong?? Huaaa, ke akhirat gue bakal bawa apa kalo gitu?!?!?!?

Makanya beruntung banget kemarin gue ikutan kajian. Gue jadi sedikit tercubit tentang kelakuan gue selama ini. Sudahkan gue ikhlas??? Sudahkah kita ikhlas? Sebenernya bisa dijawab sama diri kita sendiri sih apakah kita sudah ikhlas atau belum. Kan yang tau cuma kita dan Allah ;)

Penyampai materi kajian bilang gini, indikator apakah kita sudah ikhlas atau belum adalah ketika kita semakin minimalis mengaplikasikan keluhan dalam setiap apa yang kita kerjakan. Gini deh, kalo kita sudah berusaha dan memang itu niatnya ikhlas untuk Allah saja, bukan untuk pujian, kekuasaan, jabatan, pangakuan, atau apapun itu yang arahnya bukan selain Allah kita akan pasrah kan?? Kalo misalnya untuk selain Allah, pasti ada rasa kecewa, kesel, ngeluh, pokoknya belum puaaass aja padahal kita udah berusaha dan berbuat. Hati-hati lho, karena itu berarti kita belum dapet apa yang kita pengen. Iyaa kan? Kalo udah gitu bisa dibilang hati kita belum ikhlas berniat lillahi ta’ala. Sepakat?

Bedanya niat ikhlas sama ga ikhlas itu adanya di ketenangan hati. Kenyamanan jiwa. Ketika hati kita terhindar dari kecewa dan keluhan otomatis hati akan tenaaaanngggg aja bawaanya. Hati juga jadi lapang karena yang namanya perasaan-perasaan ga penting kayak iri, dengki, prasangka, keluh, kecewa dan teman-temannya ga menuh-menuhin kuota hati. Iyaa gag???

Wahh subhanallah banget deh kajian kemarin!! Penyampai materinya benar-benar menyampaikan pesan Allah yang jujur aja bikin hati gue bawaanya tenang *barakallah kang!!*

Okeii !

Itu aja kali yhaa sharing gue hari ini. Semoga Allah senantiasa menuntun hati kita untuk senantiasa ikhlas. Sungguh hanya Allah-lah yang menggenggam hati ini maka mintalah hanya pada Dia saja untuk menjaga hati ini dari sifat tidak ikhlas dan Allah sangat cinta kepada hambaNya yang merasa hina dan memohon perlindungan.

Ya Rabbi, sungguh betapa Engkau Maha Tau bahwa hati-hati ini berkumpul untuk mencurahkan cinta hanya kepadaMu, bertemu untuk taat kepadaMu, bersatu dalam rangka menyeru di jalanMu, dan berjanji setia membela syariatMu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya …

Ya Allah, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya, dan penuhilah dengan cahayaMu yang tidak akan pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakal kepadaMu, hidupkanlah dengan marifahMu, dan matikanlah dlm keadaan syahid di jalanMu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Amin. Dan semoga shalawat serta salam selalu tercurahkan kpd Muhammad, kepada keluarganya, dan kepada semua sahabatnya. (potongan doa rabithah)

..hamba berlindung Rabbi dari hati yang tidak ikhlas..

amiin..


0 cuapp pengunjung: